Rabu, 20 Februari 2019

INDONESIA BERBUDAYA KESELAMATAN BUKAN OMONG KOSONG


INDONESIA BERBUDAYA KESELAMATAN BUKAN OMONG KOSONG
( HENDRAJATI, S.PD. Pendiri HSE Indonesia, Praktisi K3 & Penulis )

Sekilas terlalu berlebihan atau anak-anak muda milenial jaman now mengatakan LEBAY. Sejak tahun 1995 hingga ke tahun 2010, kemudian tahun 2010 hingga ke tahun 2015, dari tahun 2015 hingga ke tahun 2019 sekarang selalu dicanangkan pemerintah republilk Indonesia bahwa Indonesia akan berbudaya K3, namun kenyataannya hingga sampai detik ini hal tersebut tidak kunjung terealisasi, lalu kapan? Penulis mengatakan bahwa slogan-slogan Indonesia berbudaya K3 yang selalu didengungkan, digaungkan, bahkan disosialisasikan bukanlah hal yang salah !!! kita butuh komitmen seperti itu. Lalu siapa yang salah? Pertanyaan ini kadang terlontar dari rekan-rekan prakitisi/pemerhati K3. Mencari siapa yang salah dan siapa yang benar bukanlah pertanyaan tepat dalam hal ini. Mencari kesalahan adalah hal yang teramat sangat mudah dilakukan. Saya pribadi lebih suka dengan pertanyaan Kapan kita akan bisa berbudaya K3?
Tanggal 12 Januari hingga 12 Februari setiap tahunnya bangsa ini memperingati bulan K3, perusahaan mengadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan K3 baik seminar/Workshop K3, sosialisasi kesehatan, kebersihan lingkungan, keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah, dikampung-kampung, mengadakan cerdas cermat K3, lomba rescue challenge, lomba fire fighting, pameran/Expo K3, aneka lomba-lomba dan ditutup dengan upacara bulan K3. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat baik diadakan dalam bulan-bulan itu saja namun tidak efektif pengaruhnya di masyarakat karena hanya sekadar kegiatan seremonial tahunan namun sangat baik dilakukan dilingkungan perusahaan terlebih perusahaan yang komitmen dalam hal K3.
Setiap hari manusia butuh yang namanya sehat, manusia butuh yang namanya Keselamatan, manusia juga membutuhkan Lingkungan yang sejuk nan asri walau pada kenyataan sehari-hari masih banyak manusia yang mengabaikan kesehatan, mengabaikan keselamatan dan memandang masalah lingkungan adalah hal yang sepele. Ketiga hal tersebut yang menjadi tugas kita terlebih bagi orang yang sudah mengaku dirinya seorang petugas K3, apa yang sudah kita lakukan untuk membantu membudayakan K3 di lingkungan perusahaan kita bekerja, apa yang sudah kita lakukan untuk membantu membudayakan K3 kepada keluarga tercinta kita, apa yang sudah kita lakukan untuk membudayakan k3 ditengah-tengah kehidupan masyarakat? Tentu bukan hal yang mudah seenak orang membalikkan telapak tangan. Begitupun yang dirasakan oleh dinas terkait dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mereka tidak akan sanggup memikul beban berat yang diberikan atasannya yaitu dari Kementerian Tenaga kerja (Kemnaker) dan pihak Kemnaker juga harus mempertanggunjawabkannya kepada pimpinan pemerintahan  tertinggi di negara ini yaitu Presiden.
Maka peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah republik Indonesia dalam membudayakan K3.  Masyarakat yang mana ? semua lapisan masyarakat baik dari akademisi, Mahasiswa Kesmas/K3, Dunia Pendidikan, komunitas K3, Organisasi K3 untuk selalu tanpa bosannya  memberikaan kesadaran kepada masyarakat tentang K3 bukan hanya dalam bulan-bulan tertentu saja namun setiap hari memberikan contoh teladan dari keluarga terdekat kemudian kepada masyarakat.
Mari kita lihat visi K3 indonesia adalah   Kemandirian Masyarakat Indonesia  Berbudaya K3 Tahun 2020. Tahun 2020 tinggal satu tahun lagi dari tahun 2019 saat ini, pertanyaannya adalah Apakah bisa terwujud? (tidak perlu dijawab cukup dalam hati saja) pertanyaan berikutnya  yang sangat menarik adalah Apakah yang sudah kita lakukan untuk membantu pemerintah dalam membudayakan K3? (ini juga ccukup dijawab dalam hati). Sah-sah saja negara ini mempunyai visi sehebat apapun kalaupun visi itu belum bisa terwujud kita tetap terus membuat visi yang sama dalam kemasan redaksional yang berbeda. Karena akan lebih parah lagi jika negara ini tidak mempunyai arah mau dibawa kemana K3
Kemudian siapa yang harus bertanggung jawab terhadap K3 ? secara structural yang pertama adalah pemerintah selaku pembuat, penentu, dan pemantau kebijakan, regulasi K3 di negara ini, kedua lembaga/assosiasi/organisasi yang sangat membantu tugas-tugas pemerintah khususnya dalam membudayakan K3, banyak organisasi-organisasi nasional di negeri ini seperti DK3N, A2K3, HSE Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan juga sangat membantu dalam mencetak generasi-generasi handal di bidang K3 seperti UI, Stikes Binawan, Usahid, UNS, UAD melalui Kesmasnya, UPN melalui tekhnik lingkungan  dll. Ketiga adalah dunia industry dan dunia usaha yang selalu berkoordinasi dengan pemerintah dalam menerapkan pelaksanaan SMK3 di perusahaannya masing-masing. Keempat adalah peran serta masyarakat umum dalam setiap aktifitasnya pun juga harus aman/selamat, yang terakhir ini sangat menentukan terwujudnya Indonesia berbudaya Keselamatan, mulailah kesadaran dari diri pribadi sendiri kemudian ditularkan kepada keluarganya dan seterusnya kepada tetangga kiri-kanan dengan memberikan contoh atau keteladanan. Kontribusi Pemerintah, Organisasi/lembaga serta Perusahaan sangat significant kepada lingkungan sekitarnya, keempat unsur ini saling terkait satu dengan yang lainnya tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.
Jika kita menanyakan kepada masing-masing individu Siapakah yang bertanggunjawab terhadap keselamatan  diri kita ? maka jawabannya tidak lain adalah bahwa diri kita pribadilah yang bertanggungjawab bukan orang lain, jangan pernah menyerahkan keselamatan diri pribadi kita kepada Presiden, Menteri tenaga kerja, Direktur, Manager maupun kepada petugas K3. Karena yang mengetahui aktifitas sehari-hari kita adalah diri kita sendiri, jika terjadi kecelakaan maka dampak kerugian terbesar yang merasakan  adalah  diri pribadi kita masing-masing. Masih banyak masyarakat sadar akan pentingnya keselamatan setelah mereka mengalami kecelakaan sendiri, atau saudaranya, kerabatnya yang menjadi korban, tumbuh kesadaran setelah melihat secara langsung menderitanya korban kecelakaan akibat kelalaian.
Penulis sangat yakin bahwa suatu saat bangsa Indonesia bisa berbudaya K3 walau masih banyak orang pesimistis, beruntung saya pribadi bukan orang-orang yang selalu pesimis namun orang yang selalu optimis walaupun jalan terjal, jalan berliku serta harus dilalui dengan proses yang cukup lama. Lalu bagaimana caranya membudayakan K3? Saya mengajak para pembaca untuk melakukan hal-hal yang akan saya paparkan dibawah ini, bukankah lebih baik berbuat walaupun sedikit daripada tidak melakukan sama sekali, apakah kita akan selalu menjadi penonton, menjadi pem-bully  tanpa berkontribusi sedikitpun kepada bangsa besar ini. Kuncinya hanya satu yaitu Will/KEMAUAN. Will to take action.
Ada berbagai metode atau cara dalam menyebarkan virus-virus K3 dalam rangka membudayakannya ditengah masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut:
1.      Bergabung kedalam Organisasi
Masuklah kedalam komunitas, organisasi yang bergerak di bidang keselamatan, kesehatan dan juga lingkungan. Bersyukurlah bila masuk kedalam organisasi yang memiliki jaringan luas hampir ada diseluruh Indonesia seperti DK3N, HSE Indonesia, A2K3. Kita mempunyai wadah untuk berinteraksi menambah wawasan ilmu K3, wadah untuk berbuat lebih ringan dengan berbagai program tahunan yang telah mereka miliki
2.      Audiensi & MoU
Agar organisasi tidak berjalan sendiri serta lebih dikenal luas oleh masyarakat maka lakukanlah Audiensi kepada Dinas terkait yaitu terutama Dinas Tenaga Kerja setempat, dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup memperkenalkan visi misi serta program organisasi dll agar mensupport setiap aktifitas organisasi dalam meperkenalkan juga dalam membudayakan K3 dimasyarakat, lakukan audiensi juga dengan organisasi-organisasi lain bila perlu lakukan MoU/kerjasama resmi dengan perguruan tinggi ataupun instansi lainnya yang ada didaerah.
3.      Sosialisasi K3
Jangan menunggu disaat bulan K3 kebanyakan perusahaan baru  aktif terjun di masyarakat, kita harus melakukannya secara terjadwal ke sekolah-sekolah, ke panti asuhan/pondok pesantren, ke yayasan-yayasan sosial, kedesa-desa yang langsung mengena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Materi yang bisa disajikan misalnya safety Riding, Kselamatan disekolah, Penggunaan pemadam api ringan, kesehatan, kebersihan dll
4.      Pemasangan Spanduk/Banner
Bekerjasamalah dengan instansi/departemen terkait dalam membantu memberikan penyuluhan dengan menggunakan media spanduk atau banner misalnya pemasangan spanduk  keselamatan berlalu lintas kita bisa berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemasangan spanduk jagalah kebersihan pantai bekerjasama dengan dinas pariwisata setempat, pemasangan banner mencegah  HIV/AID/Narkoba berkoordinasi kepada dinas kesehatan .
5.      Pembagian Stiker/Brosur.
Dapat dilakukan di perempatan lampu merah bila stiker yang kita bagikan berupa himbauan ajakan untuk memasang seat belt, berkendara yang aman, gunakan helmet dengan benar bagi pengendara sepeda motor, stiker jagalah kebersihan demi kesehatan juga bisa kita bagikan di pasar-pasar, area jogging disepanjang sisi polder air, Car free day (CFD), Pemberian stiker Hemat Listrik, keselamatan listrik juga bisa kita bagikan door to door kerumah-rumah penduduk agar bisa ditempel langsung sebagai pengingat masyarakat.
6.      Kerja Bhakti Lingkungan
Ikuti kegiatan masyarakat ini dan berikan informasi serta pelatihan singkat disela-sela kegiatan seabis kerja bhakti dengan memberikan pengetahuan penggunaan alat pemadam api ringan, P3K/Fisrt Aid, serta berbagai materi lainnya sehinggam asyarakat merasakan dampak manfaatnya secara langsung

7.      Penanaman Pohon
Bersinergi dengan masyarakat beserta komunitas lainnya untuk melakukan penanaman pohon bersama disuatu tempat yang telah disepakati bersama, saat pertemuan dalam membahas  persiapan-persiapan sebelum hari pelaksanaan dengan perwakilan masyarakat dan komunitas lain selipkan sedikit materi mengenai K3L yang berhubungan dengan kegiatan penananaman pohon ini begitupun saat selesai pelaksanaan kegiatan sehingga secara tidak langsung memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar menanam namun juga merawat hingga pohon – pophon ini kelak tumbuh besar bermanfaat bagi generasi berikutnya dalam memperoleh udara sehat dll begitupun memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat cara menanam pohon yang aman baik dari persiapan awal sampai dengan sesudah pelaksanaannya.
8.      Bersih Pantai maupun areal umum lainnya
Metode yang digunakan sama dengan penanaman pohon dengan melibatkan komunitas lain sereta masyarakat umum, ini bisa dilakukan di daerah pantai, areal olahraga masyarakat umum, areal Car Free Day (CFD) dll, akan lebih bagus disertai pembagian stiker/brosur K3 kepada masyarakat.
9.      Senam Rutin & Jalan Sehat Bersama
Bergabunglah dengan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas lain atau masyarakat lain saat kegiatan senam massal bersama maupun saat acara jalan santai/sehat, bekerjasama dengan panitia untuk diberikan kesempatan berbicara 5 menit tentang materi keselamatan dalam rangkaian acara tersebut, bisa juga  kita membagikan stiker/brosur dalam acara-acara ini.
10.  Pelatihan/Seminar
Training/seminar tidak hanya kita lakukan kepada anggota organisasi namun juga kepada masyarakat, bekerjasamalah dengan manajemen mall, rumah sakit, instansi pemerintah ataupun organisasi lain dalam memberikan pelatihan sehari kepada anggota-anggotanya, materi pelatihan bisa berupa first aid, penggunaan APAR, dasar-dasar keselamatan, inspeksi dll
11.  Pemanfaatan Media Sosial, Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televisi
Di era revolusi Industri 4.0 akan sangat lebih mudah bagi siapapun untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama mengenai materi-materi K3, informasi kegiatan-kegiatan organsiasi, Tanya jawab seputar K3, informasi Lowongan Kerja yang diminati masyarakat dll. Gunakan Medsos untuk menjaring member yang berminat tentang K3 seperti aplikasi Facebook, Whatsapp, telegram, line, twitter, Instagram dll. Sebagai anggota maupun pengurus organisasi rajin-rajinlah menulis tentang public safety/keselamatan umum disurat kabar maupun majalah, berbicara mengenai issue-issue K3 di stasiun radio maupun ditelevisi.
12.  Keteladanan Pribadi
Berilah contoh baik kepada masyarakat dengan berperilaku aman, selamat mencerminkan bahwa diri kita adalah teladan keselamatan sehingga masyarakat akan mengikuti kebaikan-kebaikan yang kita lakukan, alangkah ironisnya bila kegiatan-kegiatan positif diatas telah kita lakukan namun perilaku kita masih tetap buang sampah sembarangan, mengendarai sepeda motor tidak memakai helmet, tidak menggunakan seat belt ketika berada dalam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat, merokok yang mengganggu kesehatan masih juga dilakukan dan lain sebagainya.
Kemungkinan masih terdapat banyak cara lain untuk membudayakan K3 dimasyarakat selain yang telah penulis ceritakan diatas namu yang terpenting lakukanlah walau hanya sedikit dareipada tidak sama sekali apalagi bagi yang sudah terbiasa merasakan manfaat pentingnya K3 diperusahaan-perusahaan, mari kita tularkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat karena keselamatan bukan hanya kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri namun kebutuhan seluruh manusia. Menghebatlah kita ditengah-tengah masyarakat bukan hanya hebat dan jago K3  diperusahaan.
OMONG KOSONG TIDAK JIKA SUATU SAAT NANTI BANGSA INDONESIA BISA BERBUDAYA KESELAMATAN
JAWABANNYA  :   SEMUA TERGANTUNG SIKAP ANDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar