INDONESIA BERBUDAYA
KESELAMATAN BUKAN OMONG KOSONG
( HENDRAJATI, S.PD.
Pendiri HSE Indonesia, Praktisi K3 & Penulis )
Sekilas terlalu berlebihan atau
anak-anak muda milenial jaman now mengatakan LEBAY. Sejak tahun 1995 hingga ke
tahun 2010, kemudian tahun 2010 hingga ke tahun 2015, dari tahun 2015 hingga ke
tahun 2019 sekarang selalu dicanangkan pemerintah republilk Indonesia bahwa
Indonesia akan berbudaya K3, namun kenyataannya hingga sampai detik ini hal
tersebut tidak kunjung terealisasi, lalu kapan? Penulis mengatakan bahwa
slogan-slogan Indonesia berbudaya K3 yang selalu didengungkan, digaungkan,
bahkan disosialisasikan bukanlah hal yang salah !!! kita butuh komitmen seperti
itu. Lalu siapa yang salah? Pertanyaan ini kadang terlontar dari rekan-rekan prakitisi/pemerhati
K3. Mencari siapa yang salah dan siapa yang benar bukanlah pertanyaan tepat
dalam hal ini. Mencari kesalahan adalah hal yang teramat sangat mudah
dilakukan. Saya pribadi lebih suka dengan pertanyaan Kapan kita akan bisa berbudaya K3?
Tanggal 12 Januari hingga 12 Februari
setiap tahunnya bangsa ini memperingati bulan K3, perusahaan mengadakan
berbagai kegiatan yang berhubungan dengan K3 baik seminar/Workshop K3,
sosialisasi kesehatan, kebersihan lingkungan, keselamatan berlalu lintas di
sekolah-sekolah, dikampung-kampung, mengadakan cerdas cermat K3, lomba rescue
challenge, lomba fire fighting, pameran/Expo K3, aneka lomba-lomba dan ditutup
dengan upacara bulan K3. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat baik diadakan dalam
bulan-bulan itu saja namun tidak efektif pengaruhnya di masyarakat karena hanya
sekadar kegiatan seremonial tahunan namun sangat baik dilakukan dilingkungan
perusahaan terlebih perusahaan yang komitmen dalam hal K3.
Setiap hari manusia butuh yang
namanya sehat, manusia butuh yang namanya Keselamatan, manusia juga membutuhkan
Lingkungan yang sejuk nan asri walau pada kenyataan sehari-hari masih banyak
manusia yang mengabaikan kesehatan, mengabaikan keselamatan dan memandang
masalah lingkungan adalah hal yang sepele. Ketiga hal tersebut yang menjadi
tugas kita terlebih bagi orang yang sudah mengaku dirinya seorang petugas K3,
apa yang sudah kita lakukan untuk membantu membudayakan K3 di lingkungan
perusahaan kita bekerja, apa yang sudah kita lakukan untuk membantu
membudayakan K3 kepada keluarga tercinta kita, apa yang sudah kita lakukan
untuk membudayakan k3 ditengah-tengah kehidupan masyarakat? Tentu bukan hal
yang mudah seenak orang membalikkan telapak tangan. Begitupun yang dirasakan
oleh dinas terkait dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mereka tidak
akan sanggup memikul beban berat yang diberikan atasannya yaitu dari
Kementerian Tenaga kerja (Kemnaker) dan pihak Kemnaker juga harus
mempertanggunjawabkannya kepada pimpinan pemerintahan tertinggi di negara ini yaitu Presiden.
Maka peran serta masyarakat sangat
dibutuhkan untuk membantu pemerintah republik Indonesia dalam membudayakan K3. Masyarakat yang mana ? semua lapisan
masyarakat baik dari akademisi, Mahasiswa Kesmas/K3, Dunia Pendidikan,
komunitas K3, Organisasi K3 untuk selalu tanpa bosannya memberikaan kesadaran kepada masyarakat
tentang K3 bukan hanya dalam bulan-bulan tertentu saja namun setiap hari
memberikan contoh teladan dari keluarga terdekat kemudian kepada masyarakat.
Mari kita lihat visi K3 indonesia adalah
Kemandirian Masyarakat Indonesia
Berbudaya K3 Tahun 2020. Tahun 2020 tinggal satu tahun lagi dari
tahun 2019 saat ini, pertanyaannya adalah Apakah bisa terwujud? (tidak perlu
dijawab cukup dalam hati saja) pertanyaan berikutnya yang sangat menarik adalah Apakah yang sudah
kita lakukan untuk membantu pemerintah dalam membudayakan K3? (ini juga ccukup
dijawab dalam hati). Sah-sah saja negara ini mempunyai visi sehebat apapun
kalaupun visi itu belum bisa terwujud kita tetap terus membuat visi yang sama
dalam kemasan redaksional yang berbeda. Karena akan lebih parah lagi jika negara
ini tidak mempunyai arah mau dibawa kemana K3
Kemudian siapa yang harus bertanggung
jawab terhadap K3 ? secara structural yang pertama adalah pemerintah selaku
pembuat, penentu, dan pemantau kebijakan, regulasi K3 di negara ini, kedua
lembaga/assosiasi/organisasi yang sangat membantu tugas-tugas pemerintah
khususnya dalam membudayakan K3, banyak organisasi-organisasi nasional di
negeri ini seperti DK3N, A2K3, HSE Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan juga
sangat membantu dalam mencetak generasi-generasi handal di bidang K3 seperti
UI, Stikes Binawan, Usahid, UNS, UAD melalui Kesmasnya, UPN melalui tekhnik
lingkungan dll. Ketiga adalah dunia
industry dan dunia usaha yang selalu berkoordinasi dengan pemerintah dalam
menerapkan pelaksanaan SMK3 di perusahaannya masing-masing. Keempat adalah
peran serta masyarakat umum dalam setiap aktifitasnya pun juga harus aman/selamat,
yang terakhir ini sangat menentukan terwujudnya Indonesia berbudaya
Keselamatan, mulailah kesadaran dari diri pribadi sendiri kemudian ditularkan
kepada keluarganya dan seterusnya kepada tetangga kiri-kanan dengan memberikan
contoh atau keteladanan. Kontribusi
Pemerintah, Organisasi/lembaga serta Perusahaan sangat significant kepada
lingkungan sekitarnya, keempat unsur ini saling terkait satu dengan yang
lainnya tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.
Jika
kita menanyakan kepada masing-masing individu Siapakah yang bertanggunjawab
terhadap keselamatan diri kita ? maka
jawabannya tidak lain adalah bahwa diri kita pribadilah yang bertanggungjawab
bukan orang lain, jangan pernah menyerahkan keselamatan diri pribadi kita
kepada Presiden, Menteri tenaga kerja, Direktur, Manager maupun kepada petugas
K3. Karena yang mengetahui aktifitas sehari-hari kita adalah diri kita sendiri,
jika terjadi kecelakaan maka dampak kerugian terbesar yang merasakan adalah diri pribadi kita masing-masing. Masih banyak
masyarakat sadar akan pentingnya keselamatan setelah mereka mengalami
kecelakaan sendiri, atau saudaranya, kerabatnya yang menjadi korban, tumbuh
kesadaran setelah melihat secara langsung menderitanya korban kecelakaan akibat
kelalaian.
Penulis sangat yakin bahwa suatu saat
bangsa Indonesia bisa berbudaya K3 walau masih banyak orang pesimistis,
beruntung saya pribadi bukan orang-orang yang selalu pesimis namun orang yang selalu
optimis walaupun jalan terjal, jalan berliku serta harus dilalui dengan proses
yang cukup lama. Lalu bagaimana caranya
membudayakan K3? Saya mengajak para pembaca untuk melakukan hal-hal yang
akan saya paparkan dibawah ini, bukankah lebih baik berbuat walaupun sedikit
daripada tidak melakukan sama sekali, apakah kita akan selalu menjadi penonton,
menjadi pem-bully tanpa berkontribusi
sedikitpun kepada bangsa besar ini. Kuncinya hanya satu yaitu Will/KEMAUAN. Will to take action.
Ada berbagai metode atau cara dalam menyebarkan
virus-virus K3 dalam rangka membudayakannya ditengah masyarakat Indonesia
antara lain sebagai berikut:
1. Bergabung kedalam Organisasi
Masuklah kedalam komunitas,
organisasi yang bergerak di bidang keselamatan, kesehatan dan juga lingkungan.
Bersyukurlah bila masuk kedalam organisasi yang memiliki jaringan luas hampir
ada diseluruh Indonesia seperti DK3N, HSE Indonesia, A2K3. Kita mempunyai wadah
untuk berinteraksi menambah wawasan ilmu K3, wadah untuk berbuat lebih ringan
dengan berbagai program tahunan yang telah mereka miliki
2. Audiensi & MoU
Agar organisasi tidak berjalan
sendiri serta lebih dikenal luas oleh masyarakat maka lakukanlah Audiensi
kepada Dinas terkait yaitu terutama Dinas Tenaga Kerja setempat, dinas
kesehatan dan dinas lingkungan hidup memperkenalkan visi misi serta program
organisasi dll agar mensupport setiap aktifitas organisasi dalam meperkenalkan
juga dalam membudayakan K3 dimasyarakat, lakukan audiensi juga dengan
organisasi-organisasi lain bila perlu lakukan MoU/kerjasama resmi dengan
perguruan tinggi ataupun instansi lainnya yang ada didaerah.
3. Sosialisasi K3
Jangan menunggu disaat bulan K3
kebanyakan perusahaan baru aktif terjun
di masyarakat, kita harus melakukannya secara terjadwal ke sekolah-sekolah, ke
panti asuhan/pondok pesantren, ke yayasan-yayasan sosial, kedesa-desa yang
langsung mengena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Materi yang bisa
disajikan misalnya safety Riding, Kselamatan disekolah, Penggunaan pemadam api
ringan, kesehatan, kebersihan dll
4. Pemasangan Spanduk/Banner
Bekerjasamalah dengan instansi/departemen
terkait dalam membantu memberikan penyuluhan dengan menggunakan media spanduk
atau banner misalnya pemasangan spanduk
keselamatan berlalu lintas kita bisa berkoordinasi dengan pihak
kepolisian, pemasangan spanduk jagalah kebersihan pantai bekerjasama dengan
dinas pariwisata setempat, pemasangan banner mencegah HIV/AID/Narkoba berkoordinasi kepada dinas
kesehatan .
5. Pembagian Stiker/Brosur.
Dapat dilakukan di perempatan lampu
merah bila stiker yang kita bagikan berupa himbauan ajakan untuk memasang seat
belt, berkendara yang aman, gunakan helmet dengan benar bagi pengendara sepeda
motor, stiker jagalah kebersihan demi kesehatan juga bisa kita bagikan di
pasar-pasar, area jogging disepanjang sisi polder air, Car free day (CFD),
Pemberian stiker Hemat Listrik, keselamatan listrik juga bisa kita bagikan door
to door kerumah-rumah penduduk agar bisa ditempel langsung sebagai pengingat
masyarakat.
6. Kerja Bhakti Lingkungan
Ikuti kegiatan masyarakat ini dan
berikan informasi serta pelatihan singkat disela-sela kegiatan seabis kerja
bhakti dengan memberikan pengetahuan penggunaan alat pemadam api ringan, P3K/Fisrt
Aid, serta berbagai materi lainnya sehinggam asyarakat merasakan dampak
manfaatnya secara langsung
7. Penanaman Pohon
Bersinergi dengan masyarakat beserta
komunitas lainnya untuk melakukan penanaman pohon bersama disuatu tempat yang
telah disepakati bersama, saat pertemuan dalam membahas persiapan-persiapan sebelum hari pelaksanaan
dengan perwakilan masyarakat dan komunitas lain selipkan sedikit materi
mengenai K3L yang berhubungan dengan kegiatan penananaman pohon ini begitupun
saat selesai pelaksanaan kegiatan sehingga secara tidak langsung memberikan
pemahaman kepada masyarakat bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar menanam
namun juga merawat hingga pohon – pophon ini kelak tumbuh besar bermanfaat bagi
generasi berikutnya dalam memperoleh udara sehat dll begitupun memberikan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat cara menanam pohon yang aman baik dari persiapan
awal sampai dengan sesudah pelaksanaannya.
8. Bersih Pantai maupun areal umum lainnya
Metode yang digunakan sama dengan
penanaman pohon dengan melibatkan komunitas lain sereta masyarakat umum, ini
bisa dilakukan di daerah pantai, areal olahraga masyarakat umum, areal Car Free
Day (CFD) dll, akan lebih bagus disertai pembagian stiker/brosur K3 kepada
masyarakat.
9. Senam Rutin & Jalan Sehat Bersama
Bergabunglah dengan kegiatan yang
dilakukan oleh komunitas lain atau masyarakat lain saat kegiatan senam massal
bersama maupun saat acara jalan santai/sehat, bekerjasama dengan panitia untuk
diberikan kesempatan berbicara 5 menit tentang materi keselamatan dalam
rangkaian acara tersebut, bisa juga kita
membagikan stiker/brosur dalam acara-acara ini.
10. Pelatihan/Seminar
Training/seminar tidak hanya kita
lakukan kepada anggota organisasi namun juga kepada masyarakat, bekerjasamalah
dengan manajemen mall, rumah sakit, instansi pemerintah ataupun organisasi lain
dalam memberikan pelatihan sehari kepada anggota-anggotanya, materi pelatihan
bisa berupa first aid, penggunaan APAR, dasar-dasar keselamatan, inspeksi dll
11. Pemanfaatan Media Sosial, Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televisi
Di era revolusi Industri 4.0 akan
sangat lebih mudah bagi siapapun untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat
terutama mengenai materi-materi K3, informasi kegiatan-kegiatan organsiasi,
Tanya jawab seputar K3, informasi Lowongan Kerja yang diminati masyarakat dll.
Gunakan Medsos untuk menjaring member yang berminat tentang K3 seperti aplikasi
Facebook, Whatsapp, telegram, line, twitter, Instagram dll. Sebagai anggota
maupun pengurus organisasi rajin-rajinlah menulis tentang public safety/keselamatan
umum disurat kabar maupun majalah, berbicara mengenai issue-issue K3 di stasiun
radio maupun ditelevisi.
12. Keteladanan Pribadi
Berilah contoh baik kepada masyarakat
dengan berperilaku aman, selamat mencerminkan bahwa diri kita adalah teladan
keselamatan sehingga masyarakat akan mengikuti kebaikan-kebaikan yang kita
lakukan, alangkah ironisnya bila kegiatan-kegiatan positif diatas telah kita
lakukan namun perilaku kita masih tetap buang sampah sembarangan, mengendarai
sepeda motor tidak memakai helmet, tidak menggunakan seat belt ketika berada
dalam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat, merokok yang mengganggu
kesehatan masih juga dilakukan dan lain sebagainya.
Kemungkinan masih terdapat banyak cara lain untuk
membudayakan K3 dimasyarakat selain yang telah penulis ceritakan diatas namu
yang terpenting lakukanlah walau hanya sedikit dareipada tidak sama sekali
apalagi bagi yang sudah terbiasa merasakan manfaat pentingnya K3
diperusahaan-perusahaan, mari kita tularkan ilmu yang dimiliki kepada
masyarakat karena keselamatan bukan hanya kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri
namun kebutuhan seluruh manusia. Menghebatlah kita ditengah-tengah masyarakat
bukan hanya hebat dan jago K3
diperusahaan.
OMONG KOSONG TIDAK JIKA
SUATU SAAT NANTI BANGSA INDONESIA BISA BERBUDAYA KESELAMATAN
JAWABANNYA : SEMUA
TERGANTUNG SIKAP ANDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar